Di era digitalisasi seperti saat ini, guru dituntut harus dapat melakukan berbagai inovasi, salah satunya adalah inovasi dalam merancang desain pembelajaran atau model pembelajaran.
Sebelumnya, kegiatan pembelajaran lebih sering berpusat pada guru, hanya guru yang aktif menjelaskan dan siswa pasif mendengarkan. Namun, berkat berbagai model pembelajaran yang inovatif, guru dan siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Lalu, bagaimana guru dapat melakukan inovasi model pembelajaran?
Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut!
Mengapa Guru Harus Melakukan Inovasi Model Pembelajaran?
Tidak sedikit kritik yang dilontarkan terhadap model pembelajaran di Indonesia yang cenderung monoton. Untuk mengatasinya, Guru harus mempelajari macam-macam model pembelajaran inovatif,sehingga kegiatan belajar dan mengajar bisa lebih interaktif dan menyenangkan.
Dengan bentuk pembelajaran yang variatif, guru bisa memilih dan menggunakannya sesuai dengan kondisi. Tak heran jika nantinya guru yang mengajar pun akan disenangi peserta didik. Namun, dibutuhkan pendekatan yang terencana dan sistematis agar bisa menerapkannya dengan tepat.
Pandemi yang terjadi sejak tahun 2020 telah mendorong para guru untuk lebih kreatif dalam mendesain kegiatan mengajarnya. Salah satunya dengan menerapkan inovasi model pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam belajar.
Inovasi dalam proses pembelajaran dinilai sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tuntutan akan model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan diharapkan mampu memunculkan gagasan, ide, maupun tindakan yang di anggap baru dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memecahkan masalah yang muncul.
Apa Itu Model Pembelajaran Inovatif?
Model Pembelajaran Inovatif adalah model pembelajaran yang bersifat student centered, di mana siswa diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi atau membangun pengetahuannya secara mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction).
Pada model pembelajaran inovatif terjadi proses menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mempelajari hal-hal baru secara teratur dan berpikir kritis untuk mempertanyakan hal-hal tersebut, atau menemukan ide-ide baru dari pikirannya sendiri.
Dasar dari model pembelajaran inovatif adalah teori belajar konstruktivistik. Teori belajar konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Dengan kata lain, karena pembentukan pengetahuan adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun kosep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar peserta didik itu sendiri. Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar prosespengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.
Apa Saja Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif?
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum 2013. Dikutip dari laman Kemdikbud, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru sendiri memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar termasuk model pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Kurikulum ini juga merupakan opsi bagi semua satuan pendidikan yang dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang memiliki kesiapan melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar.
1. Model Pembelajaran Atensi, Stimulasi, Intensi, Implementasi, Dan Konfirmasi (ASIIK)
2. Model Pembelajaran Crossover Learning
3. Model Pembelajaran Game Base Learning
4. Model Pembelajaran Project Base Learning
5. Model Pembelajaran Discovery Inquiry
6. Model Pembelajaran Blended Learning
7. Model Pembelajaran Flipped Classroom
8. Model Pembelajaran SOLE
Penutup
Macam-macam model pembelajaran inovatif yang telah dijelaskan bisa menjadi acuan para guru di Indonesia. Dengan demikian, para siswa akan lebih bersemangat saat belajar karena belajar ternyata dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan.
0 komentar:
Posting Komentar