Senin, 31 Oktober 2022

Merdeka Bukan Berarti Bebas



Apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika kamu mendengar kalimat Merdeka Mengajar?
Wait...Jangan bilang kalau kamu berpikir merdeka mengajar itu artinya guru bebas dari tugas mengajar ya!

Merdeka Mengajar merupakan sebuah platform besutan dari Kemdikbud.Platform Merdeka Mengajar adalah platform teknologi yang disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Apakah saya boleh menggunakan platform Merdeka Mengajar meskipun belum menerapkan Kurikulum Merdeka?

Jawabnya : Tentu saja boleh. Platform Merdeka Mengajar disediakan bagi guru dan kepala sekolah untuk mendukung proses belajar bersama di kelas, sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih kreatif, bermakna, dan berpusat pada murid. Anda dapat menggunakan platform Merdeka Mengajar sebagai sumber mengajar, selama diselaraskan dengan kebutuhan murid dan tujuan pembelajaran.

Siapa saja yang bisa menggunakan platform Merdeka Mengajar?

Platform Merdeka Mengajar disediakan khusus bagi guru dan kepala sekolah, untuk memperoleh informasi terkait Kurikulum Merdeka, serta referensi perangkat ajar dan asesmen untuk mengajar di kelas. Sedangkan peserta didik tidak diberikan akses menggunakan platform Merdeka Mengajar.

Apa saja menu yang terdapat pada platform Merdeka Mengajar?

Saat ini, pada platform Merdeka mengajar terdapat beberapa menu yang dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, yakni:

Belajar Kurikulum Merdeka

Pada bagian Belajar Kurikulum Merdeka, Anda bisa menemukan menu:
  • Tentang Kurikulum Merdeka, yang berisi informasi pengenalan prinsip dasar dan konsep pembelajaran paradigma baru yang berpusat pada murid, serta informasi penerapan kurikulum dengan mempelajari profil pelajar pancasila dan capaian pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Informasi lebih lanjut Tentang Kurikulum Merdeka dapat dilihat di sini.
  • Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka, yang berisi kumpulan materi tentang Kurikulum Merdeka yang bisa Anda pelajari secara mandiri melalui Pelatihan Mandiri. Informasi lebih lanjut tentang Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka dapat dilihat di sini.

Kegiatan Belajar Mengajar

Pada bagian Kegiatan Belajar Mengajar, Anda bisa menemukan menu:
  • Asesmen Murid, yang berisi kumpulan paket soal asesmen diagnostik berdasarkan fase dan mata pelajaran tertentu, untuk membantu Anda mendapatkan informasi dari proses dan hasil pembelajaran murid. Informasi lebih lanjut tentang Asesmen Murid dapat dilihat di di sini.
  • Perangkat Ajar, yang memuat berbagai materi pengajaran untuk mendukung kegiatan belajar mengajar Anda, seperti bahan ajar, modul ajar, modul projek, atau buku teks. Informasi lebih lanjut tentang Perangkat Ajar dapat dilihat di di sini.

Pengembangan Diri
  • Pada bagian Pengembangan Diri, Anda bisa menemukan menu:Pelatihan Mandiri, yang memuat berbagai materi pelatihan yang dibuat singkat, agar Anda bisa melakukan pelatihan secara mandiri, kapan pun dan di mana pun. Informasi lebih lanjut tentang Pelatihan Mandiri dapat dilihat di di sini.
  • Komunitas, yang berisi berbagai macam komunitas belajar di seluruh Indonesia dan dapat digunakan guru untuk berbagi praktik baik dan sarana belajar juga diskusi bersama dengan guru lainnya. Informasi lebih lanjut tentang Komunitas dapat dilihat di sini.
Mencari dan Berbagi Inspirasi

Pada bagian Mencari dan Berbagi Inspirasi, Anda bisa menemukan menu:
  • Video Inspirasi, yang berisi kumpulan video inspiratif yang dibuat oleh Kemendikbudristek dan para ahli, sebagai referensi untuk meningkatkan kompetensi Anda sebagai tenaga pendidik. Informasi lebih lanjut tentang Video Inspirasi dapat dilihat di di sini.
  • Bukti Karya, yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya Anda untuk menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah. Informasi lebih lanjut tentang Bukti Karya dapat dilihat di di sini.
  • Kumpulan Konten Unggulan, yang berisi konten-konten yang bisa menginspirasi Anda untuk menunjang profesi sebagai pendidik.
Bagaimana cara mengunduh/menginstal platform Merdeka Mengajar?

Melalui Google Play Store:
  • Buka Google Play Store pada ponsel Android Anda
  • Ketik "Merdeka Mengajar" di kolom pencarian
  • Klik Instal.
Melalui tautan:
Bagaimana cara masuk (login) ke platform Merdeka Mengajar?
  • Bagi Anda yang belum pernah masuk (login) ke email Belajar.id atau akun Madrasah, pastikan Anda melakukan aktivasi akun Belajar.id atau akun Madrasah.
  • Cara aktivasi akun Belajar.id dapat dilihat pada halaman ini.
  • Cara aktivasi akun Madrasah bisa dilihat di halaman https://akun.madrasahebat.id/guidebook.
  • Setelah melakukan aktivasi email, silakan masuk (login) ke platform Merdeka Mengajar dengan cara berikut:Buka aplikasi Merdeka Mengajar di ponsel Anda.
  • Geser layar hingga ke paling bawah untuk menemukan tombol Masuk, atau buka halaman Pengaturan.
  • Klik tombol Masuk.
  • Masukkan atau pilih alamat email akun Belajar.id (contoh: namaakun@guru.smp.belajar.id) atau akun Madrasah (contoh: namaakun@madrasah.kemenag.go.id).
  • Jika diminta, masukkan kata sandi (password) akun Belajar.id atau akun Madrasah.
  • Untuk situs web Merdeka Mengajar, ikuti langkah yang sama seperti di atas. Namun, tombol Masuk bisa ditemukan dengan mengeklik menu Asesmen Murid, Perangkat Ajar, Pelatihan Mandiri, atau Komunitas.
Continue reading Merdeka Bukan Berarti Bebas

Mengapa Harus Menggunakan Akun Belajar.id?


Akun belajar.id merupakan akun elektronik yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Akun belajar.id diberikan kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari berbagai satuan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan Kesetaraan.

Dengan Akun belajar.id, kamu bisa mengakses berbagai kebutuhan kegiatan belajar mengajar. Mulai dari mengakses platform Kemdikbudristek sampai beragam aplikasi yang akan memudahkan kegiatan belajar mengajar, baik secara tatap muka ataupun jarak jauh.
Anda bisa mengakses beragam aplikasi yang mendukung kegiatan belajar mengajar dengan Akun belajar.id.

Bagaimana cara mendapatkan Akun belajar.id?

Akun belajar.id, berupa nama akun (User ID) dan kata sandi (password), bisa didapatkan secara mandiri melalui langkah berikut:
  • Buka halaman https://belajar.id/
  • Masukkan data-data berikut:Nama Lengkap
  • Nama Ibu Kandung
  • Tipe Pengguna
  • Tanggal Lahir
  • Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN)
  • Kirim detail akun ke email pribadi apabila belum pernah mendapatkan password.
  • Cek akun (User ID) dan kata sandi (password) pada email pribadi yang Anda daftarkan.
Selain itu, Akun belajar.id juga bisa didapatkan melalui Operator Satuan Pendidikan (Operator Sekolah) di sekolah Anda.

Cara Aktivasi Akun belajar.id

Apabila Anda sudah mendapatkan detail Akun belajar.id Anda berupa nama akun (User ID) dan kata sandi (password), maka Anda perlu melakukan aktivasi untuk dapat mengakses berbagai aplikasi pembelajaran. Silakan ikuti panduan berikut untuk aktivasi Akun belajar.id Anda:
  • Buka halaman https://mail.google.com/
  • Masuk atau login menggunakan nama akun (User ID) dan kata sandi (password) Anda
  • Setujui syarat dan ketentuan penggunaan Akun belajar.id
  • Lakukan penggantian kata sandi (password) Akun belajar.id
Continue reading Mengapa Harus Menggunakan Akun Belajar.id?

Sabtu, 29 Oktober 2022

BELAJAR BERSAMA RUMAH BELAJAR

 

Teknologi informasi dan komunikasi di era digital mengalami perkembangan yang begitu pesat. Apalagi setelah terjadinya pandemi covid-19, yang mengharuskan semua orang melek teknologi agar dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain yang ada di seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan perubahan diberbagai bidang, termasuk dalam bidang Pendidikan. Perubahan tersebut diantaranya adalah model pembelajaran yang semula bersifat konvensional, kini berubah menjadi daring dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Pembelajaran di era digital memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran siswa pada masa sebelum ini, generasi di era ini adalah mereka yang berkarakter digital native. Siswa pada masa ini lahir, tumbuh dan besar bersentuhan langsung dengan dunia digital, sehingga arus informasi yang diperoleh akan berbeda dengan siswa sebelumnya. Oleh karenanya, guru sebagai mitra dalam belajar harus mampu mendesain kegiatan pembelajaran sehingga siswa memperoleh informasi lebih banyak dibanding waktu yang disediakan.

Apa Itu Rumah Belajar?

Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berisi bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Portal ini dapat diakses dan dimanfaatkan secara gratis melalui komputer maupun smartphone yang terhubung dengan internet. Guru dapat memanfaatkan portal ini untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih interaktif di kelas. Portal ini juga dapat digunakan oleh siswa sebagai bahan belajar alternatif, baik itu di dalam dan luar jam sekolah.

Portal rumah belajar berisi berisi konten bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sebagai sumber media pembelajaran.

Apa Saja Fitur Rumah Belajar?

Rumah Belajar dikembangkan sejak tahun 2011 hingga sekarang. Setiap tahun Pusat Data Teknologi dan Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (PUSDATIN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), telah mengembangkan fitur atau aplikasi baru di Rumah Belajar guna melengkapi kebutuhan pembelajaran untuk guru dan siswa.

Saat ini ada 4 fitur Utama di Rumah Belajar, yaitu Sumber Belajar, Bank Soal, Lab Maya, dan Kelas Maya. Selain fitur utama, Rumah Belajar juga memiliki fitur pendukung yaitu Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Blog Pena, Edugame, dan Augmented Reality. Ada pula materi pembelajaran yang terhimpun dalam Fitur Pendukung.

Setiap fitur memiliki fungsi yang berbeda dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sesuai kebutuhan. Namun, agar dapat memanfaatkan fitur-fitur tersebut secara optimal dalam pembelajaran, sebaiknya harus masuk ke setiap fitur yang diinginkan sebagai guru atau murid, dengan menggunakan akun Rumah Belajar, Google, atau Facebook. Jika belum memiliki salah satu akun tersebut, silahkan mendaftarkan diri atau registrasi melalui tautan Buat Akun yang tersedia terlebih dahulu.

Bagaimana Cara Mengakses Rumah Belajar?


Semua fitur yang ada pada portal Rumah Belajar dapat diakses dengan mudah. Portal Rumah Belajar dapat dibuka melalui berbagai aplikasi browser yang ada. Seperti: Google chrome, Mozilla firefox, opera browser, serta aplikasi-aplikasi browser pada perangkat tablet dan smartphone. Memiliki jargon “Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja”, dengan sekali klik pada alamat belajar.kemdikbud.go.id akan langsung muncul halaman pertama dengan berbagai menu pilihan kelompok materi belajar. Namun, pastikan komputer, laptop, tablet, atau smartphone kalian terkoneksi dengan internet, ya!

Setelah halaman dashboard Rumah Belajar terbuka, klik tombol Login yang terdapat pada bagian kanan atas. Terdapat dua macam tipe pengguna yaitu guru dan siswa. Untuk guru maka klik tombol guru, apabila ingin membuat akun siswa maka klik tombol siswa. Isilah form registrasi sesuai dengan data pribadi guru, yakni NUPTK, Nama depan & belakang, Surel, Kata Sandi, dan Konfirmasi Sandi. Jangan lupa menuliskan kode CAPTCHA sesuai dengan tulisan yang muncul pada layar. Apabila registrasi telah berhasil, maka akan muncul username pada bagian kanan atas di fitur Sumber Belajar.

Di era digitalisasi seperti saat ini, tidak ada salahnya bagi kita untuk mengikuti perkembangan Teknologi dan Informasi. Ketiadaan sambungan internet bukanlah menjadi kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan materi yang diambil dari Rumah Belajar. Asal ada kemauan, pembelajaran berbasis internet tersebut dapat dilaksanakan dengan baik di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja.


Continue reading BELAJAR BERSAMA RUMAH BELAJAR

Haruskah ikut PembaTIK?

 



PembaTIK adalah akronim dari Pembelajaran berbasis TIK, merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK bagi para guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level 1 (literasi), level 2 (implementasi), level 3(kreasi), dan level 4 (berbagi&berkolaborasi)Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) dapat diakses melalui tautan https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/

Mulai dari guru pada tingkat pendidikan PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA bisa mengikuti program PembaTIK yang diselenggarakan oleh Kemendikbud ini. Banyak ilmu dan manfaat yang didapatkan oleh para guru yang mengikuti kegiatan PembaTIK antara lain:

  • Meningkatkan kompetensi literasi TIK
  • Meningkatkan kompetensi implementasi TIK
  • Meningkatkan kompetensi kreasi TIK
  • Meningkatkan kompetensi berbagi dan berkolaborasi
  • Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional
  • Berkesempatan untuk menjadi Duta Rumah Belajar

Syarat dan Ketentuan untuk mengikuti program PembaTIK ini, yaitu:

  1. Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) baik PNS, CPNS, maupun PPPK dari semua jenjang yang dibuktikan dengan SK yang bersangkutan.
  2. Guru Tetap Yayasan yang dibuktikan dengan SK Pengangkatan dari Yayasan.
  3. Guru Honorer di Instansi Pendidikan Pemerintah/Swasta dari semua jenjang yang dibuktikan dengan keputusan dari pimpinan lembaga yang bersangkutan.
Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan program PembaTIK.

Setiap level bersifat penyisihan, di mana akan ada ujian pada setiap akhir bimtek. Peserta terbaik yang lulus pada level 4 akan dikukuhkan menjadi Duta Rumah Belajar Nasional.

Seiring dengan kemajuan zaman, kebutuhan akan keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat diperlukan, tidak terkecuali di bidang Pendidikan.  Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk para guru mengikuti program PembaTIK.

Continue reading Haruskah ikut PembaTIK?

Jumat, 28 Oktober 2022

Guru Kreatif, Guru Inovatif

 


Di era digitalisasi seperti saat ini, guru dituntut harus dapat melakukan berbagai inovasi, salah satunya adalah inovasi dalam merancang desain pembelajaran atau model pembelajaran. 

Sebelumnya, kegiatan pembelajaran lebih sering berpusat pada guru, hanya guru yang aktif menjelaskan dan siswa pasif mendengarkan. Namun, berkat berbagai model pembelajaran yang inovatif, guru dan siswa dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. 

Lalu, bagaimana guru dapat melakukan inovasi model pembelajaran? 
Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut! 

Mengapa Guru Harus Melakukan Inovasi Model Pembelajaran? 

Tidak sedikit kritik yang dilontarkan terhadap model pembelajaran di Indonesia yang cenderung monoton. Untuk mengatasinya, Guru harus mempelajari macam-macam model pembelajaran inovatif,sehingga kegiatan belajar dan mengajar bisa lebih interaktif dan menyenangkan.

Dengan bentuk pembelajaran yang variatif, guru bisa memilih dan menggunakannya sesuai dengan kondisi. Tak heran jika nantinya guru yang mengajar pun akan disenangi peserta didik. Namun, dibutuhkan pendekatan yang terencana dan sistematis agar bisa menerapkannya dengan tepat.

Pandemi yang terjadi sejak tahun 2020 telah mendorong para guru untuk lebih kreatif dalam mendesain kegiatan mengajarnya. Salah satunya dengan menerapkan inovasi model pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam belajar.

Inovasi dalam proses pembelajaran dinilai sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tuntutan akan model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan diharapkan mampu memunculkan gagasan, ide, maupun tindakan yang di anggap baru dalam proses pembelajaran, sehingga dapat memecahkan masalah yang muncul.

Apa Itu Model Pembelajaran Inovatif?

Model Pembelajaran Inovatif adalah model pembelajaran yang bersifat student centered, di mana siswa diberikan kesempatan untuk mengkonstruksi atau membangun pengetahuannya secara mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction).

Pada model pembelajaran inovatif terjadi proses menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mempelajari hal-hal baru secara teratur dan berpikir kritis untuk mempertanyakan hal-hal tersebut, atau menemukan ide-ide baru dari pikirannya sendiri.

Dasar dari model pembelajaran inovatif adalah teori belajar konstruktivistik.  Teori belajar konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (kontruksi) pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Dengan kata lain, karena pembentukan pengetahuan adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun kosep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar peserta didik itu sendiri. Sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar prosespengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.  

Apa Saja Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif?

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum 2013. Dikutip dari laman Kemdikbud, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Guru sendiri memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar termasuk model pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Kurikulum ini juga merupakan opsi bagi semua satuan pendidikan yang dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang memiliki kesiapan melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar. 

Berikut berbagai macam model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba para guru, diambil dari halaman https://sibatik.kemdikbud.go.id/.

1. Model Pembelajaran Atensi, Stimulasi, Intensi, Implementasi, Dan Konfirmasi (ASIIK)
2. Model Pembelajaran Crossover Learning
3. Model Pembelajaran Game Base Learning
4. Model Pembelajaran Project Base Learning
5. Model Pembelajaran Discovery Inquiry
6. Model Pembelajaran Blended Learning
7. Model Pembelajaran Flipped Classroom
8. Model Pembelajaran SOLE

Penutup


Macam-macam model pembelajaran inovatif yang telah dijelaskan bisa menjadi acuan para guru di Indonesia. Dengan demikian, para siswa akan lebih bersemangat saat belajar karena belajar ternyata dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan.



Continue reading Guru Kreatif, Guru Inovatif